Senin, 14 Juni 2010

Wirama Mrdu Komala

Ong sembahning anatha tinghalana, de triloka sarana
Wahyu dhyatmika sembahing hulun jeng ta, tan hana waneh
Sang lwir agni sakeng tahen, kedi minyak saking dadi kita
Sang sat metu, yan hana wang amuter tutur pinahayu.


“Duh dewata yang maha suci dan agung, lihatlah sembah bhakti hamba yang nista ini kepada paduka bhatara, sebab hanya padukalah sumber dari ketiga alam ini. Jasmani dan rohani, bhakti hamba kepada paduka bhatara, tak ada yang lain lagi. Oh dewata yang agung, engkau seperti api yang keluar dari pohon, juga seperti minyak yang keluar dari santan. Hanya turun dan berkenan kepada manusia yang senantiasa mengumandangkan kebenaran.”

Wyapi wyapaka, sarining parama tatwa, durlabha kita.
Ichantang hana tan hana, ganalatit lawan hala hayu.
Utpati stiti lananing dadi, kita ta karananika.
Sang sangkan paraning sarat, sakala niskala maka kita.


“Dewatalah yang menjadi keutamaan segala jenis tatwa dan meresapi segala yang ada. Besar-kecil, ada dan tidak, semuanya ada berkat kehendak-MU. Begitu juga lahir dan batinnya manusia, semuanya engkau ketahui dengan sangat pasti. Yang kelihatn dan tidak, hanya paduka bhataralah yang megetahui dan menjadi pokok utama alam ini.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar